Ahli bantah makan daging kambing tingkatkan risiko hipertensi

Ahli bantah makan daging kambing tingkatkan risiko hipertensi

Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa mengonsumsi daging kambing secara teratur dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi. Namun, beberapa ahli kesehatan membantah temuan ini dan mengatakan bahwa konsumsi daging kambing sebenarnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Dalam studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Adelaide, Australia, ditemukan bahwa orang yang mengonsumsi daging kambing lebih dari tiga kali seminggu memiliki risiko hipertensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang jarang atau tidak pernah mengonsumsi daging kambing. Penelitian ini melibatkan sekitar 6.000 orang dewasa yang diikuti selama beberapa tahun.

Namun, Dr. Budi Santoso, seorang ahli gizi dari Universitas Indonesia, mengatakan bahwa temuan ini tidak bisa digeneralisasi begitu saja. Menurutnya, konsumsi daging kambing memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, terutama karena kandungan protein dan zat besi yang tinggi. Daging kambing juga rendah lemak jenuh dan kolesterol, sehingga aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.

Dr. Budi juga menambahkan bahwa hipertensi bisa disebabkan oleh banyak faktor, bukan hanya oleh konsumsi daging kambing. Faktor-faktor seperti pola makan yang tidak sehat, kurang olahraga, dan stres juga dapat berkontribusi terhadap risiko hipertensi seseorang.

Meskipun demikian, Dr. Budi menyarankan agar konsumsi daging kambing tetap dijaga dalam jumlah yang wajar, yaitu sekitar 2-3 porsi seminggu. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan pola makan secara keseluruhan dan menjaga gaya hidup sehat untuk mencegah risiko hipertensi.

Dengan demikian, meskipun ada temuan yang mengaitkan konsumsi daging kambing dengan risiko hipertensi, bukan berarti kita harus menghindari makan daging kambing sama sekali. Semua makanan sebaiknya dikonsumsi dengan porsi yang seimbang dan sehat untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.