Pentingnya memberikan pendidikan seks kepada remaja tidak bisa dianggap enteng. Orang tua sebagai sosok yang paling dekat dengan remaja pun seharusnya turut bertanggung jawab dalam memberikan edukasi seks kepada anak-anak mereka. Namun, tidak semua orang tua merasa nyaman atau mampu memberikan pendidikan seks yang efektif kepada anak-anak mereka.
Untuk itu, pakar-pakar pendidikan seks merekomendasikan tiga cara efektif dalam memberikan edukasi seks kepada remaja. Pertama, komunikasi terbuka antara orang tua dan remaja. Orang tua perlu menciptakan suasana yang nyaman dan aman bagi anak-anak mereka untuk berbicara tentang hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas. Dengan adanya komunikasi yang terbuka, remaja akan merasa lebih percaya diri untuk bertanya dan berdiskusi tentang masalah seks.
Kedua, memberikan informasi yang akurat dan sesuai dengan usia anak. Orang tua perlu memberikan penjelasan yang jelas dan benar tentang seksualitas kepada anak-anak mereka, sesuai dengan usia dan tingkat pemahaman mereka. Hindari menyampaikan informasi yang terlalu teknis atau terlalu vulgar, namun berikan penjelasan yang sederhana namun komprehensif.
Ketiga, memberikan contoh dan teladan yang baik dalam hal seksualitas. Orang tua perlu menjadi contoh yang baik bagi anak-anak mereka dalam hal perilaku seksual. Hindari melakukan tindakan yang tidak etis atau tidak pantas di depan anak-anak, karena anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka. Selain itu, orang tua juga perlu memberikan pemahaman tentang pentingnya menghormati diri sendiri dan orang lain dalam konteks seksualitas.
Dengan menerapkan tiga cara efektif tersebut, diharapkan orang tua dapat memberikan edukasi seks yang baik dan benar kepada remaja mereka. Dengan demikian, remaja akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang seksualitas dan mampu mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab dalam hal-hal yang berkaitan dengan seks. Semoga dengan adanya pendidikan seks yang efektif, remaja dapat terhindar dari berbagai risiko dan masalah yang berkaitan dengan seksualitas.