Kurangi waktu menatap layar dapat cegah terjadinya “otak popcorn”

Kurangi waktu menatap layar dapat cegah terjadinya “otak popcorn”

Dalam era digital seperti sekarang ini, layar elektronik sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari smartphone, tablet, laptop, hingga televisi, semua orang pasti sering menghabiskan waktu untuk menatap layar. Namun, tahukah Anda bahwa terlalu lama menatap layar dapat berdampak buruk bagi kesehatan otak?

Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa kebiasaan menatap layar terlalu lama dapat menyebabkan otak mengalami kondisi yang disebut sebagai “otak popcorn”. Istilah ini mengacu pada kondisi otak yang menjadi hyperactive dan sulit untuk fokus. Hal ini disebabkan oleh paparan terus-menerus terhadap cahaya biru yang dipancarkan oleh layar elektronik.

Cahaya biru tersebut dapat mempengaruhi produksi hormon melatonin dalam tubuh, yang berperan dalam mengatur siklus tidur dan bangun. Akibatnya, seseorang yang terlalu sering menatap layar pada malam hari dapat mengalami gangguan tidur dan sulit untuk tidur nyenyak.

Selain itu, menatap layar terlalu lama juga dapat menyebabkan mata menjadi lelah dan kering, serta meningkatkan risiko terjadinya gangguan penglihatan seperti mata silinder dan rabun jauh.

Untuk mencegah terjadinya “otak popcorn” dan masalah kesehatan lainnya akibat menatap layar terlalu lama, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan. Pertama, batasi waktu penggunaan layar elektronik setiap harinya. Cobalah untuk mengurangi waktu menatap layar sebelum tidur agar produksi melatonin tetap terjaga.

Kedua, atur tingkat kecerahan layar pada setting terendah agar cahaya yang dipancarkan tidak terlalu menyilaukan mata. Selain itu, jangan lupa untuk melakukan istirahat mata setiap satu jam sekali dengan cara melihat ke arah yang berbeda selama beberapa menit.

Dengan mengurangi waktu menatap layar dan mengambil langkah-langkah preventif lainnya, Anda dapat mencegah terjadinya “otak popcorn” dan menjaga kesehatan otak serta mata Anda. Jadi, mulailah untuk lebih bijak dalam menggunakan teknologi dan jangan biarkan layar elektronik merusak kesehatan Anda.